Survival Rate, Growth and Seedling Quality Index of Baringtonia Asiatica Kurz Stump Due to Length Variation of Stems and Roots

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Ady Suryawan Suryawan
Margaretta Christita Margaretta
Endro Subiandono Endro

摘要

There are 14805.14 ha of North Sulawesi coastal ecosystems  that has been damaged. Baringtonia asiatica Kurz (Keben) is one type of coastal plants that can be used to protect  coastal areas . Unfortunately, the propagation technique of Keben was not widely studied. This study aims to determine the characters of seedlings produced from the stumps of seed germination. The research used Complete Random Design with nine treatments, consisting of combination betwen three levels of  root length (0 cm, 5 cm and 10 cm), and three levels of the stems length (5 cm, 15 cm and 30 cm). Parameters for analysis include percent of success, growth and quality index. The results show that root length and stem length factors significantly affect the height and robustness value.  Treatment of root length of 10 cm and 5 cm rods allegedly produces the most excellent quality with the survival rates 93%, height 10.3 cm, diameter 1.08 cm, robustness value  2.03 and index of seed quality 1.35. Based on regulation of land rehabilitation, the height of 10 weeks stump have not qualified yet.  

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

Articles

Adinugraha, H. (2012, Maret 7). Pengaruh cara penyemaian dan pemupukan NPK terhadap pertumbuhan bibit mahoni daun lebar di pesemaian. Diunduh dari forda-mof.org: http://forda-mof.org/files/1.Pengaruh_Cara_Penyemaian_dan_Pemupukan_NPK-Hamdan_Adma.pdf

BPDAS Tondano. (2011). R-RHL ekosistem mangrove dan sempadan pantai (Rtk-RHL MSP) Provinsi Sulawesi Utara. Rapat Fasilitasi Kelompok Kerja Mangrove Daerah Propinsi Sulawesi Utara. Manado.

Chan, H. T. dan Baba, S. (2009). Manual on guidelines for rehabilitation of coastal forest damaged by natural hazard in the Asia – Pasific Region. International Society for Mangrove Ecosystems (ISME) and International Tropical Timber Organization (ITTO), 66 pp.

Danu, Subiakto, A. dan Abidin, A. Z. (2011). Pengaruh umur pohon induk terhadap perakaran stek nyamplung (Calophyllum inophyllum L.). Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 8(1), 41 - 49. DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2011.8.1.41-49

Haygreen, J. G. dan Bowyer, J. L. (1982). Hasil Hutan dan Ilmu Kayu. Yogyakarta: Gadjah Mada Pers UGM.

Herdiana, N., Lukman, A. H. dan Mulyadi, K. (2008). Pengaruh dosis dan frekuensi aplikasi pemupukan NPK terhadap pertumbuhan bibit Shorea ovalis Korth. (Blume.) asal anakan alam di Persemaian. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 7(3), 289 – 296. DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2008.5.3.289-296

Irawan, A. dan Hidayah, H. N. (2014). Kesesuaian penggunaan cocopeat sebagai media sapih pada politube dalam pembibitan cempaka (Magnolia elegans (Blume). H.Keng). Jurnal Wasian, 1(2), 73 - 76. DOI: https://doi.org/10.62142/q3ntat43

Komala, Ali, C., dan Kuwato, E. (2008). Evaluasi kualitas bibit Kemenyan Durame (Styrax benzoin Dryland) umur 3 bulan. Info Hutan, 5(4), 337 - 345.

Kramer, P. J. dan Boyer, J. S. (1995). Water Realation of Plant and Soil. Newark, USA: University of Delaware.

Kurniaty, R., Budiman, B., dan Suartana, M. (2010). Pengaruh media dan naungan terhadap mutu Bibit Suren (Toona sureni Merr.) Jurnal Penelitian Hutan Tanaman, 7(2), 77 – 83. DOI: https://doi.org/10.20886/jpht.2010.7.2.77-83

Latifah, S. (2004). Tinjauan Konseptual Model Pertumbuhan Dan Hasil Tegakan Hutan. Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan

Latifah, S. (n.d). “Pertumbuhan dan hasil tegakan Eucalyptus grandis di hutan tanaman industri”. HYPERLINK "http://www.repository.usu.ac.id" www.repository.usu.ac.id . Diakses pada tanggal 17 02 2015 http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/946/3/hutansiti9.pdf.txt

Leksono, B., Widyatmoko, Pudjiono, S., Rahman, E. dan Putri, K. P. (2010). Pemuliaan Nyamplung (Calophyllum inophylum L) untuk Bahan Baku Biofuel. Yogyakarta: Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan.

Mary, L. dan Landis, T. D. (1984). Assessing Seedling Quality. In G. Ritchie, Forest Nursery Manual: Production of Bareroot Seedlings (p. 17). Corvallis: Oregon State University.

Mile, M. (2007). Pengembangan species tanaman pantai untuk rehabilitasi dan perlindungan kawasan pantai pasca tsunami. Info Teknis 1 (2), 1-8.

Nilsen, E. T. dan Orcutt, D. M.. (1996). Physiology of plant under stress abiotic factor. Virginia USA: Virginia Polytechnic Institute and State University.

Muin, A., Setiadi, Y., Budi, S. W., Mansur, I., Suhendang, E., dan Sabiham, S. (2006). Studi intensitas cahaya dan cendawan mikorisa abuskula pada permudaan ramin (Gonystylus bancanus (Miq.) Kurz). Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 7(3), 72 - 80.

Nilsen, E. T. dan Orcutt, D. M. (1996). Physiology of Plant Under Stress Abiotic Factor. Virginia USA: Virginia Polytechnic Institute and State University.

Saepuloh, A. (2013). Pengaruh bahan stek dan hormon IBA (indole butiric Acid) terhadap keberhasilan stek jabon merah (Anthocephalus macrophyllus) [Skripsi]. Bogor: Departmen Silvikultur, Fakultas Kehutanan IPB.

Sari, N. T. (2001). Pengaruh Penahan Kelembaban dan Lama Penyimpanan Terhadap Pertumbuhan Stump Jati (Tectona grandis L.f) [ Skripsi]. Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

Siagian, P. (2011). Pengolahan dan Analisis Data . In Modul Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Peneliti Tingkat Pertama (p. 30 Slide). Cibinong: Pusbindiklat - LIPI.

Sudarmono. (2005, Maret). Tsunami dan penghijauan kawasan pantai rawan tsunami. Tsunami dan Sistim Mitigasi Bencana Nasional ( Majalah Inovasi volume 3/XVII/Maret/2005), pp. 11 - 14.

Sudomo, A. dan Santosa, H. B. (2011). Pengaruh media organik dan tanah mineral terhadap pertumbuhan dan indeks mutu bibit mindi (Melia Azedarach L.). Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 8 (3), 263 - 271. DOI: https://doi.org/10.20886/jphka.2011.8.3.263-271

Sudrajat, D.J. (2010). Tinjauan standar mutu bibit tanaman hutan dan penerapannya di Indonesia. Tekno Hutan Tanaman, 3(3), 85 - 97.

Suryawan, A. (2014). Pengaruh media dan penanganan benih terhadap pertumbuhan semai nyamplung (Calopyllum inophylum). Jurnal Wasian, 1 (2), 57 - 64. DOI: https://doi.org/10.62142/grws0619

Suryawan, A., Asmadi, N., dan Mamonto, R. (2014). Uji coba pengecambahan vegetasi pantai (Terminallia cattapa, Calopyllum inophylum L, dan Baringtonia asiatica) di Persemaian Permanen Kima Atas. Jurnal Wasian, 1(1), 9-13. DOI: https://doi.org/10.62142/0r9e1b83

Suwandi, Surtinah dan Rubby, K. (2006). Perlakuan mikorizadan NPK pada pertumbuhan stump jati (Tectona grandis L.f.). Info Hutan, 3(2), 139 – 145.

Trisna N, Umar, H., dan Irmasari. 2013. Pengaruh berbagai jenis zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan stump jati (Tectona grandis L.f). Warta Rimba, 1(1), 1- 9

Tuhuteru, F. D. dan Mahfudz. (2012). Ekologi, Manfaat dan Rehabilitasi Hutan Pantai Indonesia. Manado: Balai Penelitian Kehutanan Manado.

Winarno, K., Soryowinoto, M., dan Tandjung, D. S. (2003). Peningkatan pemanfaatan sumberdaya hayati Pantai Selatan Yogyakarta, Studi Kasus Pantai Baron, Kukup, dan Krakal. Biodiversitas, 4(2), 124-132.

Yaplito, M. (2001). Barringtonia J.R. Forster & J.G. Forster. Retrieved from Proseabase. van Valkenburg, J.L.C.H. and Bunyapraphatsara, N. (Editors) PROSEA (Plant Resources of South-East Asia) Foundation, Bogor, Indonesia. http://www.proseanet.org.: http://proseanet.org/prosea/e-prosea_detail.php?frt=&id=937