Perencanaan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (Rhl) Berbasis Kemampuan Lahan Di Daerah Tangkapan Air (Dta) Danau Tondano

##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Hengki Djemie Hengki

摘要

Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mengembangkan alternatif rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) berdasarkan kemampuan lahan di daerah tangkapan air (DTA) Danau Tondano. Metode evaluasi kemampuan lahan menggunakan pedoman intensitas faktor penghambat yaitu faktor lereng, drainase dan laju infiltrasi dan dianalisis dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Sedangkan arahan penggunaan lahan yang ideal pada setiap kemampuan lahan sebagai dasar perencanaan.  Hasil analisis spasial diperoleh data luas masing-masing kelas kemampuan lahan sebagai berikut :  kelas kemampuan I seluas  2.041,13 ha (11,05 %), lahan kelas II seluas 348,35 ha (1,89 %), lahan kelas III seluas  5.681,27 ha (30,76 %), lahan kelas IV seluas 7.107,37 ha (38,49 %), lahan kelas V
seluas  475,23 ha (2,57 %) lahan kelas VI seluas 957,98 ha ( 5,19 %), lahan kelas VII seluas 1.125,2 ha  (6,09%)  dan lahan kelas VIII seluas 730,58 ha ( 3,96 %).   Berdasarkan hasil evaluasi penggunaan lahan menurut kelampuan lahan saat ini maka dikembangkan arahan RHL sebagai berikut : sekitar 85 % wilayah DTA danau Tondano tergolong dalam kelas kemampuan lahan I sampai kelas V, lahan tersebut dikembangkan sebagai lahan pertanian intensif dengan konservasi tanah pengembangan pertanian organik dalam berbagai variasi implementasi.  Selanjutnya sekitar 15 % lainnya dapat dimanfaatkan sebagai kawasan pertanian terbatas dengan tindakan konservasi tanah berupa penyempurnaan sistem agroforestry, pengembangan agroforestry berbasis tanaman cengkih yang tertata  atau pengembangan hutan serbaguna pada kawasan hutan lindung dan hutan produksi dengan tanaman penghasil hasil
hutan non kayu (aren, bambu) dan jasa lingkungan.

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

Articles

Arsyad S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Edisi Kedua. IPB press. Pp 354 -361.

Asdak C. 2004 Hidrologi dan pengelolaan daerah aliran sungai. Gajah Mada University press. Pp 609

Bisri, M. 2006. Konservasi air sebagai landasan dalam perencanaan ruang (studi kasus di das sumpil). disertasi ilmu pertanian minat teknik sumberdaya air Universitas Barawijaya Malang. Pp 212

BPDAS Tondano, 2009. Rencana RTK RHL DAS Di Sulawesi Utara. Laporan Hasil penelitian p 215

Departemen Kehutanan 2007. Sistem dan Standar Operasi Prosedur Pengendalian Bencana Banjir dan Tanah Longsori. Dirjen RLPS Jakarta

Departemen Kehutanan 1989. Pedoman Penyusunan Rencana Teknik Lapangan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Daerah Aliran Sungai. Kep. Dirjen RLL no. 041/Kpts/1998..

Departemen Kehutanan 1998. Keputusan Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan Nomor : 041/Kpts/V/1998 Tanggal 21 April 1998, tentang Pedoman Penyusunan Rencana Teknik Lapangan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Daerah Aliran Sungai. Dirjen Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan, Departemen Kehutanan. Jakarta.

Departemen Kehutanan 2009. Pedoman pengelolaan DAS Terpadu. Biro hukum Departemen Kehutanan RI Jakarta.

JICA. 2001. The Study On Critical Land and Protection Forest Rehabilitation at Tondano Watershed in The Republic of Indonesia. Draft Final, Volume I, Main Report. Nippon Koei Co.,Ltd. and Kokusai Kogyo Co.,Ltd.

Laoh E. 2002. Keterkaitan Faktor Fisik, Faktor Sosial Ekonomi dan Tataguna Lahan di Daerah Tangkapan Air Dengan Erosi dan Sedimentasi (Kasus Danau Tondano, Sulawesi Utara). Program Pascasarjana, IPB. Bogor.

Lengkong Ch.E. 2001. Potensi laju erosi di DAS Tondano hulu, suatu analisis menggunakan metode universal soil loss equation dengan memanfaatkan teknologi sistem informasi geografis. Tesis. Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UI. Jakarta.

Masinambow D. 2011. Studi praktek agroforestri di desa Tumaratas. Skripsi. Jurusan Budidaya Fakultas Pertanian Unsrat

Ngadiono 1985. Pengembangan metode perencanaan, monitoring dan evaluasi dalam pengelolaan DAS. Makala disampaikan pada Lokakarya Pengelolaan DAS di Yogyakarta 4 – 7 Oktober 1985.

Peraturan menteri kehutanan RI, nomor P.37/Menhut-V/2010 tentang Pedoman Penyusunan RHL.

Rajiman. 1998. Fungsi Penutupan Lahan untuk mengendalikan hasil air di DAS Konto. Thesis program pasca sarjana Universitas Barawijaya Malang.pp 89.

Rauf A. 2005. Optimal Land Use of Agroforestri System at Buffer Zone of Taman Nasional Gunung Leuser Case Study in Langkat District, North Sumatra, Indonesia) Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pertanian Agrisol... Vol. 4, No. 1 Juni 2005

Rayes M. L., 2007. Metode Inventasisasi Sumberdaya Lahan. Penerbit Andi Yogyakarta. 287 pp

Sihite J. 2001. Evaluasi dampak erosi tanah model pendekatan ekonomi lingkungan dalam perlindungan DAS : Kasus sub-DAS besai – DAS Tulang Bawang, Lampung. Disertasi Program Pascasarjana IPB Bogor.

Sumarno 1991 Studi perencanaan pengelolaan lahan Di DAS Konto Kabupaten Malang Jawa Timur. Disertasi. Program pasca sarjana Institut Pertanian Bogor. Bidang studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan.

Walangitan H D., Bobby P.., Nordi W., Jailani H., 2008. Laporan Rencana Pengelolaan DAS Terpadu SWP DAS Tondano. Hasil penelitian kerjasama PSL Unsrat dan BP-DAS Tondano. Tidak dipublikasikan.

Walangitan H D., F. Rondonuwu., E. Hardika. 2010. Rencana Pengembangan Model DAS Mikro Saluwangko. Sub DAS Noongan SWP DAS Tondano. Tidak dipublikasikan.

Walangitan, H. D. 2007 Laporan Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan DAS Tondano. Hasil penelitian kerjasama PSL Unsrat dan BP-DAS Tondano. Tidak dipublikasikan. p 95