Identification and Seedlings Growth Evaluation of Shorea Species-Producing Tengkawang

Main Article Content

Eritrina Windyarini
Tri Maria Hasnah

Abstract


Most of  non timber forest product (NTFP) utilization taken from natural forests which decrease on productivity annually, including tengkawang producer species which taken from West Kalimantan natural forests. This condition needs an effort to preserve those species from natural population utilization through plantation forest development that require spesific strategy. This study was part of breeding strategy of shorea species producing tengkawang which aimed to species identify and seedling growth evaluation used genetic material from 2 (two) population from West Kalimantan. The research was arranged in 2 (two) steps, i.e.1) species identification used morphology characteristic difference, and 2) seedling growth evaluation (height,diameter,sturdiness). Seedling growth evaluation was arranged in RCBD, with 5 plot (combination of species and source population), contained 25 seedlings and 4 replications (blocks). The result showed that seedlings of shorea species producing tengkawang, i.e. S.stenoptera,  S.macrophylla, and S.gysbertsiana can be different from its stipulae morphology characteristic. Growth of 10 months shorea species producing tengkawang seedlings were significantly different on height and sturdiness. Seedlings height were 67,19 – 88,79 cm, seedlings diameter 9,65 – 10,33 mm and sturdiness 7 – 9,21 in range. The best seedling growth was S.stenoptera and S.macrophylla from Gunung Bunga, West Kalimantan.


Article Details

Windyarini, E. W., & Hasnah , T. M. H. (2015). Identification and Seedlings Growth Evaluation of Shorea Species-Producing Tengkawang. Jurnal Wasian, 2(1), 33-40. https://doi.org/10.62142/9c1czv33
Articles

BSN (Badan Standardisasi Nasional). 2006. Mutu Bibit Bagian 1: Mangium, Ampupu, Gmelina, Sengon, Tusam, Meranti dan Tengkawang.

Cahyono, D.N. Deddy dan Rayan. 2012. Perbandingan Semai Empat Provenans Shorea gysbertsiana Burck di Persemaian. Jurnal Penelitian Dipterokarpa. Volume 6, No. 1. Juni 2012.

Fambayun, R. 2014. Budidaya Tengkawang. IPB Press. Bogor.

Gusmiaty, R.M. dan A. Lestari. 2012. Pengaruh Dosis Inokulan Alami (Ektomikoriza) terhadap Pertumbuhan Semai Tengkawang (Shorea pinanga). Jurnal Perennial Volume 8 No. 2: 69-74. Universitas Hasanudin, Makasar.

Hakim, L. dan B. Leksono. 2010. Strategi konservasi sumberdaya genetik dan pemuliaan species-species shorea penghasil tengkawang. Prosiding–Bagian II, Seminar Nasional Sains dan Teknologi III “Peran Strategis Sains dan Teknologi dalam Mencapai Kemandirian Bangsa”,

Universitas Lampung 18 – 19 Oktober 2010. Hal.271-278.

Hakim, L., B. Leksono dan D. Setiadi. 2010. Eksplorasi Tengkawang (shorea spp) di Sebaran Alam Kalimantan untuk Konservasi Sumber Daya Genetik dan Populasi Pemuliaan. Prosiding Seminar Nasional Mapeki XIII: Pengembangan Ilmu dan Teknologi Kayu untuk mendukung Implementasi Program Perubahan Iklim. Bali 10-11 Nopember 2010. Mapeki. Hal.813-822.

Haase, D. L. 2007. Morphological and Physiological Evaluations of Seedling Quality. In: Riley, L. E.; Dumroese, R. K.; Landis, T. D., tech. coords. 2007. National Proceedings: Forest and Conservation Nursery Associations 2006. Proc. RMRS-P-50. Fort Collins, CO: U.S. Department of Agriculture, Forest Service, Rocky Mountain Research Station.

Hardjana, A.K. dan Rayan. 2011. Pertumbuhan Bibit Tengkawang (Shorea spp.) Asal Biji dari Populasi Hutan Alam Kalimantan di Persemaian B2PD Samarinda. Jurnal Penelitian Dipterokarpa Vol.5.No.2:61-72.

Heriyanto, N.M. dan N. Mindawati. 2008. Konservasi Spesies Tengkawang (Shorea spp.) Pada Kelompok Hutan Sungai Jelai-Sungai Delang-Sungai Seruyan Hulu di Provinsi Kalimantan Barat. Info Hutan Vol.V No.3: 281-287. Pusat Litbang Konservasi Alam. Bogor.

Maharani, R., P. Handayani dan A.K. Hardjana. 2013. Panduan Identifikasi Spesies Pohon Tengkawang. Balai Besar Penelitian Dipterocarpa Badan Litbang Kehutanan dan ITTO Project. Samarinda.

Mashudi. 2009. Daya Trubus Pangkasan Pulai Darat (Alstonia angustiloba Miq.) dari Populasi Lubuk Linggau, Sumatera Selatan melalui Aplikasi Variasi Media Tumbuh dan Dosis Pupuk NPK. Prosiding Eksplose Hasil-Hasil Penelitian: Status Terkini Penelitian Pemuliaan Tanaman Hutan. BBPBPTH 1 Oktober 2009. Hal.:193-198.

Omon, M. 2008. Teknik Kriteria dan Indikator Mutu Bibit Dipterocarpaceae. Prosiding Workshop Sintesa Hasil Litbang Hutan Tanaman, Bogor 19 Desember 2008. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman. Bogor.

Sudrajat, D.J., R. Kurniaty, D. Syamsuwida, Nurhasybi, dan B. Budiman. 2010. Kajian Standardisasi Mutu Bibit Tanaman Hutan di Indonesia. Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Bogor. Badan Litbang Kehutanan. Bogor.

Sumadiwangsa, S. 2001. Nilai dan Daya Guna Penanaman Pohon Tengkawang (Shorea spp.) di Kalimantan. Buletin Vol.2 No.1.

Tjitrosoepomo, G. 2005. Morfologi Tumbuhan. Cetakan ke-15. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Umay, K. 2003. Efektivitas Peraturan di Bidang Perlindungan Hutan dalam Hubunganya dengan Penebangan Pohon Tengkawang dan Pengaruhnya terhadap Perlindungan Sumber Pendapatan Masyarakat Pedalaman serta Pelestarian Tanaman Langka di Kalimantan Barat. Laporan Penelitian. Fakultas Hukum-Universitas Tanjungpura. Pontianak (Tidak dipublikasikan).

Winarni, I., E.S. Sumadiwangsa, dan D. Setyawan. 2004. Pengaruh Tempat Tumbuh, Spesies dan Diameter Batang terhadap Produktivitas Pohon Penghasil Biji Tengkawang. Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol.22 No.1: 23-33.

Widiyatno, M. Naiem, dan Jatmoko. 2014. Evaluation of four years old progeny test of Shorea macrophylla in PT Sari Bumi Kusuma, Central Kalimantan. Procedia Environmental Sciences 20: 809-815. 4th International Conference on Sustainable Future for Human Security, Sustain 2013.

Yudhohartono, T.P. dan P.R. Herdiyanti. 2013. Variasi Karakteristik Pertumbuhan Bibit Jabon dari Dua Provenan Berbeda. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. Vol.10 No.1:7-16.