Locals’ Claims of Rights and Access to Forest Resources in Three Forest Management Regimes in Gunungkidul Regency, Yogyakarta
Main Article Content
Abstract
One of state forest areas managed by three management regimes is Bunder forest area, Gunungkidul, Yogyakarta. Three management regimes are the production forest of KPH Yogyakarta, the conservation forest of Tahura, and the educational forest of KHDTK Wanagama I. The differences of management regimes are thought to affect the actual interaction pattern of villagers with the forest. This research aims to compare the actual rights and access of villagers to Bunder forest area in three management regimes in the hope of finding more effective forest management patterns. This research used a qualitative approach through the case study method of the interaction villagers of Bunder, Banaran, Ngleri, and Gading villages with the surrounding forests. The results show that forest management regimes affects the way villagers can access the forests. The aggregate value of the actual rights received by the villagers to the production forest of KPH Yogyakarta is higher than the educational forest of KHDTK Wanagama I. The lowest is management regimes in conservation forest of Tahura. Based on the access mechanisms that empower villagers, the educational forest regime of KHDTK Wanagama I is higher than the production forest regime of KPH Yogyakarta and the conservation forest regime of Tahura. This research recommends defining rights and access to increase certainty about the benefits of forest resources.
Article Details
Copyright (c) 2022 Jurnal Wasian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Anatika, E., Kaskoyo, H., Febryano, I. G., & Banuwa, I. S. (2019). Pengelolaan hutan rakyat di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Jurnal Sylva Lestari, 7(1), 42–51. https://doi.org/10.23960/jsl1742-51
Andayani, W., Septiana, R. M., Riyanto, S., & Supriyatno, N. (2020). Strategy to improving community economic through on-farm agroforestry using community forestry scheme in KPH Yogyakarta. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 449(1), 1–14.
https://doi.org/10.1088/1755-1315/449/1/012057
BKPH. (2016). Ringkasan Eksekutif Rencana Pengelolaan KPH Yogyakarta Jangka Tahun 2014-2023. Yogyakarta: Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan Yogyakarta.
Damanik, R. N., Affandi, O., & Asmono, L. P. (2014). Persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap sumber daya hutan (studi kasus Tahura Bukit Barisan, Kawasan Hutan Sibayak II, Kabupaten Karo). Peronema Forestry Science Journal, 3(2), 1–9.
Febryano, I. G., Suharjito, D., Darusman, D., Kusmana, C., & Hidayat, A. (2015). Aktor dan relasi kekuasaan dalam pengelolaan mangrove di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, Indonesia. Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 12(2), 125–142. https://doi.org/10.20886/jakk.2015.12.2.125-142
Fitria, W., Suharjito, D., & Ekawati, S. (2021). Peran kesatuan pengelolaan hutan (KPH) dalam implementasi perhutanan sosial (studi di KPH Produksi Kerinci, Provinsi Jambi dan KPH Lindung Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat). Jurnal Analisis Kebijakan Kehutanan, 18(2), 145–160. https://doi.org/10.20886/jakk.2021.18.2.145-160
Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.
Hardianti, A. L., Permadi, D. B., & Rohman. (2020). Configuration of resource access explaining the performance of community forest farmer groups in Gunungkidul, Yogyakarta. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 449(1), 1–10. https://doi.org/10.1088/1755-1315/449/1/012048
Irawan, A., Mairi, K., & Ekawati, S. (2016). Analisis konflik tenurial di Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Model Poigar. Jurnal Wasian, 3(2), 79–90. https://doi.org/10.20886/jwas.v3i2.1595
Kaharuddin, K., Pudyatmoko, S., Fandeli, C., & Martani, W. (2020). Partisipasi masyarakat lokal dalam pengembangan ekowisata. Jurnal Ilmu Kehutanan, 14(1), 42–54. https://doi.org/https://doi.org/10.22146/jik.57462
Kusumandari, A., Irawati, D., & Soedjoko, S. A. (2015). Optimalisasi penggunaan lahan dengan sistem agroforestri dan pendampingan pascapanennya di kelompok tani Dusun Kemuning, Gunungkidul. Indonesian Journal of Community Engagement, 1(1), 1–13. https://doi.org/10.22146/jpkm.16924
Maryudi, A. (2014). An innovative policy for rural development? rethinking barriers to rural communities earning their living from forest in Indonesia. Jurnal Ilmu Kehutanan, 8(1), 50–64. https://doi.org/10.22146/jik.8575
Mayrowani, H., & Ashari, N. (2016). Pengembangan agroforestry untuk mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan petani sekitar hutan. Forum penelitian Agro Ekonomi, 29(2), 83–98.
Nilasari, A., Murtilaksono, K., & Soetarto, E. (2017). Tipologi konflik kawasan hutan pada proses penataan batas di wilayah Pulau Bangka. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 5(3), 176–183.
Nurjaman, A. S. B., Adiwinata, A., & Maryudi, A. (2021). Semburat Cahaya Istimewa: Inovasi dan Kreasi Pengelolaan Hutan KPH Yogyakarta. Yogyakarta: Fakultas Kehutanan, Universitas Gadjah Mada.
Oktaviani, W. F., & Fatchiya, A. (2019). Efektivitas penggunaan media sosial sebagai media promosi wisata Umbul Ponggok, Kabupaten Klaten. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 17(1), 13–27. https://doi.org/10.46937/17201926586
Permadi, D. B., Umami, N., Triyogo, A., Pujiarti, R., Larasati, B., & Septiana, R. M. (2021). Socio-technical aspects of smallholder beekeeping adoption of Apis cerana in Wanagama teaching forest, Gunungkidul, Yogyakarta. Buletin Peternakan, 45(1), 56–65.
https://doi.org/10.21059/buletinpeternak.v45i1.58435
PPID. (2021). Empat Pesan Menteri LHK pada Peringatan Hari Hutan Internasional. Diambil 22 Juni 2021, dari http://ppid.menlhk.go.id/berita/siaran-pers/5898/empat-pesan-menteri-lhk-pada peringatan-hari-hutan-internasional
Prihatsanti, U., Suryanto, & Hendriani, W. (2018). Menggunakan studi kasus sebagai metode ilmiah dalam psikologi. Buletin Psikologi, 26(2), 126–136. https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.38895
Putri, A. A., & Sihaloho, M. (2018). Akses masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya air. Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], 2(5), 681–692.
https://doi.org/10.29244/jskpm.2.5.681-692
Ramadoan, S., Muljono, P., & Pulungan, I. (2013). Peran PKSM dalam meningkatkan fungsi kelompok tani dan partisipasi masyarakat di Kabupaten Bima, NTB. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 10(3), 199–210. https://doi.org/10.20886/jpsek.2013.10.3.199-210
Resnawaty, R. (2016). Strategi community practice dalam pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Share: Social Work Journal, 6(1), 105–118. https://doi.org/10.24198/share.v6i1.13152
Ribot, J. C., & Peluso, N. L. (2003). A theory of access. Rural Sociology, 68(2), 153–181. https://doi.org/10.1111/j.1549 0831.2003.tb00133.x
Rusyidi, B., & Fedryansyah, M. (2018). Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial, 1(3), 155–165. https://doi.org/10.24198/focus.v1i3.20490
Saharjo, B. H., Syaufina, L., Nurhayati, A. D., Putra, E. I., Waldi, R. D., & Wardana. (2018). Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Wilayah Komunitas Terdampak Asap. Bandung: IPB Press.
Schlager, E., & Ostrom, E. (1992). Property-rights regimes and natural resources: A conceptual analysis. Land Economics, 68(3), 249–262.
https://doi.org/10.2307/3146375
Setiawan, R., Febryano, I. G., & Bintoro, A. (2018). Partisipasi masyarakat pada pengembangan agroforestri dalam program kemitraan di KPH Unit XIV Gedong Wani. Jurnal Sylva Lestari, 6(3), 56–63. https://doi.org/10.23960/jsl3656-63
Setyawan, L., & Satria, A. (2017). Hubungan pengembangan wisata dengan strategi nafkah dan taraf hidup rumah tangga nelayan Desa Karimunjawa. Jurnal Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat [JSKPM], 1(2), 167–182. https://doi.org/10.29244/jskpm.1.2.167-182
Simon, H. (2004). Membagun Desa Hutan Kasus Dusun Sambiroto. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sofiyulloh, M., Permadi, D. B., Widayanti, W. T., & Soraya, E. (2021). Evaluasi metode “texting, sharing, and mentoring” dalam program pemberdayaan masyarakat berbasis budidaya lebah klanceng (Trigona laeviceps) di Gunungkidul, Yogyakarta. Jurnal WASIAN, 8(2), 87–102. https://doi.org/10.20886/jwas.v8i2.6714
Starman, A. B. (2013). The case study as a type of qualitative research. Journal of Contemporary Educational Studies, 64(1), 28–43.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Syofiandi, R. R., Hilmanto, R., & Herwanti, S. (2016). Analisis pendapatan dan kesejahteraan petani agroforestri di Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung. Jurnal Sylva Lestari, 4(2), 17–26. https://doi.org/10.23960/jsl2417-26
Tanjung, N. S., Sadono, D., & Wibowo, C. T. (2017). Tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan nagari di Sumatera Barat. Jurnal Penyuluhan, 13(1), 14–30.
Tjoa, M., Suharjito, D., Kartodiharjo, H., & Soetarto, E. (2018). Hak penguasaan lahan hutan pada masyarakat adat di Desa Honitetu Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku. Jurnal Sylva Lestari, 6(3), 91–102. https://doi.org/10.23960/jsl3691-102
Utama, S., Sumardjo, Susanto, D., & Gani, D. S. (2010). Dinamika kelompok tani hutan pada pengelolaan hutan produksi bersama masyarakat di Perum Perhutani Unit I Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Penyuluhan, 6(1), 49–64. https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v6i1.10665
Wicaksono, R. L., Rahmadwiati, R., & Apriyanto, D. (2020). Interaksi dan ketergantungan masyarakat sekitar terhadap kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) Gunung Bromo. Jurnal Belantara, 3(1), 1–11. https://doi.org/10.29303/jbl.v3i1.421