Forestry Extension Performance in Enhancing Forest Farmer Knowledge and Skills: A Case Study in Tompobulu, Maros Regency
Main Article Content
Abstract
Forestry Extension Workers, as one of the important parties in maintaining and preserving forest resources in Indonesia, are expected to have an understanding of good extension methods and techniques so that farmers around the forest can improve their knowledge and skills in managing and utilising forest products. This study aimed to assess the performance of forestry extension workers in Tompobulu District. And also evaluate their role in enhancing the knowledge and skills of forest farmer groups in Maros Regency. It was located in six villages, namely Bonto Somba Village, Bonto Manurung, Bonto Matinggi, Bonto Manai, Tompubulu, and Pucak Maros Regency with the number of samples in the study was 57. The study employed qualitative descriptive analysis using a Likert scale, and quantitative analysis using the t-test. The performance of forestry extension workers that significantly influences increasing the knowledge and skills of forest farmer groups consists of six indicator components, namely: facilitating forest farmer groups to prepare forest product utilisation maps; facilitating forest farmer groups to prepare annual work programs and plans; facilitating forest farmer group members to improve human resource quality; facilitating forest farmer groups to disseminate or spread information on forest product technology; facilitating forest farmer groups to grow their empowerment and independence; and facilitating forest farmer groups to increase production results of superior forest product commodities. Meanwhile, the performance of forestry extension workers that does not significantly influence increasing the knowledge and skills of forest farmer groups is Facilitating Business Partnerships Between Forest Farmer Groups, Entrepreneurs, and the Government, Facilitating Forest Farmer Groups to Access Business Capital with Financial Institutions, Banks, and the Government; and Facilitating Increasing the Income and Welfare of Forest Farmer Groups.
Article Details
Copyright (c) 2024 Jurnal Wasian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Adriana, N., Nuraeni, & Suriyanti. (2021). Peran dan kinerja penyuluh kehutanan dalam pelaksanaan tugas dan pokoknya pada wilayah KPH Jeneberang 1 (Studi kasus: Kabupaten Gowa). Hasil Prosiding Seminar Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 4, Yayasan Pendidikan dan Research Indonesia (YAPRI), Makassar.
Burrahimad, M., Muljono, P., & Dwisadono. (2016). Kinerja penyuluh kehutanan di Kab. Pidie, Propinsi Aceh. Jurnal Penyuluhan, 10(2).
Efendi, G. (2015). Contoh programa penyuluhan kehutanan. Retrieved from http://gensiko.blogspot.com/2013/09/contoh-programa-penyuluhan-kehutanan.html (Accessed on 01 March 2017).
Fardi, I. (2016). Pemanfaatan teknologi hasil hutan dalam meningkatkan produksi hasil hutan bukan kayu. Jurnal Kehutanan, 4(1), 11-18.
Fauzi, H. (2017). Pengetahuan penyuluh kehutanan sebagai pelaku pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan hutan. Jurnal Hutan Tropis, 5(1).
Sudarso, D., & Widodo, W. P. J. (2014). Strategi peningkatan kinerja penyuluh pertanian dan kehutanan dalam pengembangan agribisnis di Kab Jember. Jurnal Penyuluhan, 10(2). DOI: https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v10i2.9917
Hardianto, D., Sufyadi, D., & Suharjadinat. (2021). Hubungan antara kinerja penyuluh kehutanan dengan partisipasi petani dalam pengelolaan hutan rakyat. Agribussines System Ecientific Journal, 1(1).
Hardianto, B. (2021). Hubungan antara kinerja penyuluh kehutanan dengan partisipasi petani dalam pengelolaan hutan rakyat. Universitas Siliwangi Journal, 2(2).
Harinta, Y. W. (2016). Adopsi inovasi hasil hutan di kalangan petani hutan di Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Agrin, 15(2), 164-174.
Hernada, T. A., Fatchiya, A., & Sarma, M. (2015). Tingkat kinerja penyuluh kehutanan di Kab. Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan. Jurnal Penyuluhan, 11(1). DOI: https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v11i1.9937
Hidayat, A. (2021). Peran penyuluh kehutanan terhadap perubahan sosial masyarakat dalam pemanfaatan hasil hutan bukan kayu. Jurnal Hutan Lestari, 1(3), 390-398.
Hujani, E. (2019). Presepsi penyuluh kehutanan dan petani terhadap hutan rakyat di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Jurnal Agrinesia Ilmiah Agribisnis, 2(1). DOI: https://doi.org/10.55285/bonita.v2i2.493
Jahi, S. A., Saleh, A., & Purnaba, I. G. P. (2015). Kinerja penyuluh kehutanan dan dampaknya pada kompetensi petani hutan di empat wilayah, Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Penyuluhan, 8(1). DOI: https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v8i1.9892
Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. (2016). Pedoman evaluasi kinerja penyuluh kehutanan 2016. Pusat Penyuluhan Kehutanan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan, Jakarta.
Kusmiyati, Maryani, A., & Kusnadi, D. (2014). Kinerja penyuluh kehutanan PNS dalam melaksanakan tupoksi di Kabupaten Bogor. Jurnal Penelitian, IPB, Bogor
Liana, Ramadana, & Mustakim. (2021). Peran penyuluh kehutanan dalam pemberdayaan masyarakat terhadap pengelolaan hasil hutan bukan kayu (HHBK) pada Hutan Nagari Paru Kecamatan Sijunjung. (Master’s thesis, Universitas Andalas).
Makmur, M., Syam, H., & Lahming. (2019). Peran penyuluh pertanian terhadap peningkatan kompetensi petani dalam aktivitas kelompok tani di Desa Rea Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar. UNM Journal of Technology and Vocational, 3(2).
Narso, A. S., Saleh, A., & Mudjiono, P. (2014). Strategi pengembangan peran penyuluh kehutanan. Jurnal Penyuluhan, 8(1). DOI: https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v8i1.9897
Pangerang. (2016). Makalah penyuluhan pertanian dan kehutanan di Kabupaten Maros. Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros, Maros.
Pandoyo, F. M. R., Zainal, S., & Purwati. (2020). Peran penyuluh pertanian terhadap perubahan sosial masyarakat dalam pemanfaatan hasil produksi tanaman padi. Journal of Social Science (JUMAIS), 3(1).
Pratami, I. N., Kamil, E., Yusriadi, & Arman. (2021). Persepsi masyarakat terhadap kinerja penyuluh kehutanan dalam pengelolaan kawasan hutan di Desa Watang Kassa Kecamatan Batulappa Kabupaten Pinrang. Jurnal Agribis, 10(2)..
Purnaningsih, N., Ginting, B., Slamet, M., Saefuddin, A., & Padmowiharjo, S. (2014). Faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi inovasi pola kemitraan hasil hutan kayu di Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan, 2(2). DOI: https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v2i2.2124
Pusat Penyuluhan Kehutanan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan. (2016). Pedoman pelaksanaan evaluasi kinerja penyuluh kehutanan. Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup RI, Jakarta.
Rahmawati, I. R., Mucksin, & Rizal. (2016). Peran dan kinerja penyuluh kehutanan dalam memberdayakan masyarakat sekitar hutan di Kab. Jember, Propinsi Jawa Timur. Jurnal Penyuluhan, 12(2). DOI: https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v12i2.12252
Suhanda, S., Jahi, A., Sugihen, B. G., & Susanto, D. (2015). Kinerja dan motivasi penyuluh kehutanan di Provinsi Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan, 5(1). DOI: https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v5i1.9800
Syahputra, A. W., & Hariadi, S. S. (2016). Pengaruh peran penyuluh kehutanan dan kearifan lokal terhadap adopsi inovasi pemanfaatan hasil hutan non kayu di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar. Jurnal KANAL, 1(1), 85-101. DOI: https://doi.org/10.21070/kanal.v1i1.330