PERBANDINGAN MUTU BIJI KOPI ARABIKA (Coffea arabica) DI BAWAH TEGAKAN PINUS (Pinus merkusii) DAN TEGAKAN LAMTORO (Leucaena leucocephala) DI HUTAN KEMASYARAKATAN TALLU LOLONA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbandingan klasifikasi mutu biji dan ukuran biji kopi arabika di bawah tegakan pinus dan tegakan pohon lamtoro dan mengetahui mutu fisik biji kopi arabika di bawah tegakan pinus dan tegakan pohon lamtoro di hutan kemasyarakatan Tallu Lolona. Jenis penentuan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria yang digunakan adalah kopi arabika (Coffea arabica) yang berada pada kawasan hutan kemasyarakatan tallu lolona yang berada dibawah tegakan pinus (Pinus merkusii) dan tegakan lamtoro (Leucaena leucochephala) serta memiliki umur kopi arabika yang sama dan berada pada ketinggian yang sama. Menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Uji sampel kopi arabika dibawah tegakan Pinus dan tegakan Lamtoro dengan selisih rata rata klasifikasi mutu dibawah tegakan pinus dengan klasifikasi mutu memiliki nilai cacat 14,2 dan menempatkannya pada klasifikasi mutu 2, kopi arabila dibawah lamtoro dengan nilai cacat rata rata 11,8 dan menempatkannya pada mutu 2 sesuai SNI No. 01-2907-2008; (2) Uji sampel kopi arabika dibawah tegakan Pinus dan tegakan Lamtoro dengan selisih rata rata klasifikasi mutu khusus ukuran biji kopi arabika dibawah tegakan pinus dengan klasifikasi mutu khusus nilai 6,2 mm berada pada klasifikasi nomor 15 dan menempatkannya pada klasifikasi medium, kopi arabika dibawah tegakan lamtoro dengan nilai 16 dan menempatkannya pada ukuran medium sesuai SNI No. 01-2907-2008.
References
Ainiyah R. 2017. Pengaruh jenis tegakan terhadap komposisi dan keanekaragaman tumbuhan bawah di hutan sapean kecamatan prigen pasuruan. PT Tirta investama pabrik pendaan
Arikunto S. 2006. Prosedur penelitian satu pendekatan praktik. Rineka cipta
Aulia A E, Maimunah Y, Suprastyani H, 2021. Penggunaan Ekstrak Daun Lamtoro (Leucaena Leucocephala) Sebagai Pupuk Dengan Salinitas Yang Berbeda Terhadap Laju Pertumbuhan, Biomassa Dan Klorofil-A Pada Mikroalga Chlorella Vulgaris
Bachtiar B, 2017. Pengaruh Tegakan Lantoro Gung Lauceba Leucophala L Terhadap Kesuburanb Tanah Du Kawasan Hutan Ko’mara Kabupaten Takalar.
Badan Standar Nasional Indonesia, 2008. Klasifikasi mutu biji kopi
Setyawan D A.2016. Perbandingan produktifitas kopi dibawah tegakan pinus dan mahoni studi kasus didesa solo sebrangkevamatan bajen labupaten temanggung
Gayo cupper team ,2016. Standar Umum pengujian mutu pada biji kopi
Kamus Besar Bahasa Indonesia,2020. Pengertian Identifikasi
Mahardika A, H S Muyani, 2021. Analisis legalitas perhutanan sosial dalam meningkatkan kesajetrahan masyarakat dikabupaten asahan. JAPK
Mulato S, 2018. Beberapa standartd pemeringkatan mutu biji kopi, Coffe and cocoa teraining canter.
Prastowo B, E kurmawati, R Siswanto, C Indrawanto,S Joni Marsono, 2010. Budidaya dan pasca pohon kopi. Eska Media
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2021. Tentang Pengelolaan Perhutanan Sosial
Senjaya, Wirakusumah.2008. Potensi Ekstrak Daun Pinus (Pinus Merkusii Jungh Et De Vriese) Sebagai Bioherbisida Penghambat Perkecambahan Echinochloa Colonum L. Dan Amaranthus Viridis
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. R&D. Bandung: PT Alfabet.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. R&D. Bandung: PT Alfabet.
Supriyono H, Prehaten D, 2014. Kandungan unsur hara dalam daun jati yang baru jatuh pada tapak yang berbeda. Redaksi jurnal ilmu kehutanan
Tangalayuk F R, 2021. Struktur Kompposisi Komunitas Pohon Dibawah Tegakan Hutan Tanaman Pinus Di Hutan Pendidikan Universitas Hassanuddin. Skripsi
Yulianata, Harikaskoyo, Diankangungan, 2019.Buku ajar hutan kemasyarakatan. Pustaka Media
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Forest Services

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.